Halo sobat otomotif!
Buat kamu yang lagi sekolah di SMK Otomotif atau baru buka bengkel, pasti nggak asing lagi sama istilah sparepart fast moving dan slow moving, kan?
Nah, artikel ini bakal ngobrol santai sama kamu soal perbedaan dua jenis sparepart ini, contoh-contohnya, sampai mana yang sebaiknya kamu prioritaskan buat stok di bengkel kamu.
Yuk, kita bahas bareng-bareng!
Daftar Isi
Apa Itu Sparepart Fast Moving dan Slow Moving?
Pertama banget nih,
sebelum ngomongin mana yang lebih penting, kita harus paham dulu nih apa itu sparepart fast moving dan slow moving. Secara sederhana:
- Sparepart Fast Moving itu komponen kendaraan yang paling sering dipakai dan cepat habis karena usia pakainya pendek. Biasanya komponen ini wajib dicek dan diganti secara rutin.
- Sparepart Slow Moving adalah komponen yang jarang diganti karena masa pakainya relatif lama. Biasanya baru diganti kalau sudah rusak atau memang sudah waktunya overhaul.
Contoh Sparepart Fast Moving dan Slow Moving
Biar makin kebayang, nih ada beberapa contoh buat ngasih gambaran ke kamu:
Sparepart Fast Moving:
- Oli mesin
- Kampas rem
- Busi
- Filter udara
- Filter oli
- Aki
- Lampu kendaraan
Sparepart Slow Moving:
- Radiator
- Shockbreaker
- Alternator
- Komponen mesin (seperti piston, ring piston)
- Gardan
- Transmisi
Kebayang kan sekarang?
Nah, kalau kamu punya bengkel baru, nggak mungkin dong stok semuanya sekaligus. Harus pintar-pintar milih.
Terus, gimana yang perlu jadi prioritas dulu?
Mana yang Lebih Penting untuk Bengkel Baru?
Nah, ini nih yang sering jadi pertanyaan buat pemilik bengkel pemula.
Jawabannya: sparepart fast moving lebih penting buat jadi prioritas utama.
Kenapa?
Karena komponen fast moving ini paling sering jadi incaran pelanggan. Bayangin aja, orang ganti oli, kampas rem, atau busi itu bisa tiap beberapa bulan sekali.
Kalau kamu nggak punya stoknya, bisa-bisa pelanggan kabur ke bengkel sebelah.
Slow moving penting nggak?
Ya penting juga, tapi nggak harus banyak.
Biasanya sparepart slow moving bisa dipesan sesuai kebutuhan. Jadi kamu nggak perlu keluar modal besar di awal buat stok barang yang jarang dicari.
Tips Mengelola Stok Sparepart di Bengkel Pemula
Biar stok sparepart di bengkel kamu nggak numpuk atau malah kurang, nih ada beberapa tips yang bisa kamu coba:
- Cek Tren Servis Pelanggan Coba deh perhatiin, pelanggan di bengkel kamu paling sering minta servis apa? Kalau banyak yang ganti oli, busi, kampas rem, berarti itu yang harus kamu stok lebih dulu.
- Mulai dari Sparepart Fast Moving Fokus dulu sama sparepart fast moving. Selain cepat laku, harganya juga lebih terjangkau buat modal awal.
- Catat Keluar Masuk Barang Ini penting banget. Jangan sampai kamu nggak tahu stok barang yang ada di bengkel. Catat setiap ada barang masuk dan keluar biar nggak keteteran.
- Kerja Sama dengan Distributor Kalau bisa, cari distributor atau supplier sparepart yang bisa ngasih harga bersaing dan cepat dalam pengiriman. Jadi kalau ada pelanggan butuh sparepart slow moving, kamu bisa pesan cepat.
- Gunakan Sistem Inventaris Sederhana Nggak harus pakai aplikasi mahal, kamu bisa mulai dari catatan manual atau Excel buat ngatur stok. Yang penting rapi dan terkontrol.

Belajar Manajemen Bengkel Lebih Dalam di OJC Auto Course
Nah, buat kamu yang pengen serius ngelola bengkel dan ngerti cara manajemen sparepart yang baik, ikut kursus otomotif di OJC Auto Course bisa jadi pilihan yang tepat.
Di OJC Auto Course, kamu nggak cuma belajar soal reparasi kendaraan aja, tapi juga:
- Manajemen stok sparepart
- Teknik pelayanan pelanggan
- Pengelolaan keuangan bengkel
- Strategi pemasaran bengkel
Materi kursusnya sesuai standar industri, khusus buat siswa SMK Otomotif dan pemilik bengkel pemula kayak kamu.
Instruktur yang ngajar juga praktisi langsung di bidang otomotif, jadi bukan cuma teori, tapi langsung praktek di workshop.
Fasilitasnya lengkap, mulai dari ruang teori, ruang praktek, sampai unit kendaraan buat latihan langsung. Cocok banget buat kamu yang pengen punya bengkel sendiri atau upgrade skill biar nggak kalah saing.
Jadi, mana yang lebih penting?
Jawabannya jelas: sparepart fast moving.
Alasannya karena:
- permintaannya tinggi.
- masa pakainya pendek.
- lebih sering dicari pelanggan.
Tapi tetap, kamu juga harus siap sedia sparepart slow moving meskipun nggak dalam jumlah banyak.
Kuncinya ada di manajemen stok yang baik.
Mulai dari memahami tren kebutuhan pelanggan, fokus stok barang fast moving, sampai kerja sama dengan supplier yang terpercaya.
Dan kalau kamu masih bingung atau pengen belajar lebih dalam, ikut kursus otomotif di OJC Auto Course aja.
Di sana kamu bakal diajarin semuanya, mulai dari teknis sampai manajemen bengkel.
Yuk, jangan cuma jadi penonton, waktunya upgrade skill bareng OJC Auto Course!